Partai Buruh menegaskan bahwa mereka tidak berkoalisi dengan partai politik mana pun dan tetap berpegang teguh pada ideologi mereka yang berbasis welfare state dengan prinsip kesetaraan dan kesempatan, distribusi kekayaan, serta tanggung jawab publik. Pernyataan ini sekaligus menegaskan sikap Partai Buruh yang mendukung penerapan Presidential Threshold 0% untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi kandidat presiden dari berbagai latar belakang.
Hal tersebut, diungkapkan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Partai Buruh yang diselenggarakan di Hotel Tavia, Cempaka Putih, Jakarta. Senin, (17/2/2025).
Said Iqbal pun menyatakan bahwa setiap partai memiliki ideologi yang berbeda, sehingga tidak mungkin Partai Buruh berkoalisi dengan partai lain yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip mereka. “Kami tidak mungkin berkoalisi dengan partai pelangi. Dan partai yang ingin berkoalisi, kami tidak bisa melarang. Itu hak masing-masing partai,” ujarnya.
Dalam konteks Pemilu 2029, Partai Buruh juga menyatakan sikapnya yang menghormati keputusan Partai Gerindra jika mereka mengusulkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. “Itu adalah hak Partai Gerindra dan kami menghormati keputusan tersebut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Partai Buruh menegaskan bahwa mereka akan menyerahkan pilihan calon presiden kepada rakyat dalam Pemilu 2029. Mereka juga mendorong munculnya calon-calon pemimpin dari generasi muda, seperti yang terjadi di Peru dengan Pedro Castillo dan di Brasil dengan Lula da Silva lima belas tahun lalu.
“Dengan adanya Presidential Threshold 0%, kami berharap dapat memilih calon presiden yang berusia antara 42 hingga 47 tahun, yang merepresentasikan semangat dan visi baru bagi Indonesia,” tutupnya.
Sikap ini semakin mempertegas posisi Partai Buruh dalam percaturan politik nasional, dimana mereka memilih untuk tetap independen dan fokus pada perjuangan ideologi mereka demi kesejahteraan rakyat
Leave a Reply