Sidoarjo | Media SuaraPergerakan.id | DPP FSP KEP- KSPI mengadakan acara konsolidasi Anggota FSP KEP-KSPI untuk sosialisasi dan mendorong pekerja muda dan perempuan mengenali Penyakit Akibat Kerja serta kampanye Alarm Center Penyakit Akibat Kerja. untuk memberikan perlindungan bagi kesehatan pekerja yang dilakukan di RM Bamboe Butho, pilang Wonoayu Sidoarjo. Jum’at, 09 Mei 2025.
Acara Konsolidasi Anggota ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum FSP KEP-KSPI Bapak Sunandar, S.H dan beberapa pengurus DPP FSP KEP-KSPI , diantaranya bapak Akhmad Soleh, S.H., M. H. dan Ibu Endang Wahyuningsih. Konsolidasi ini juga diikuti oleh kurang lebih 30 orang yang merupakan Pengurus dan perwakilan dari beberapa PUK yang ada di FSP KEP Kabupaten Sidoarjo ini .

Sunandar, S.H. Ketua Umum FSP KEP-KSPI memberikan sambutan
Sunandar, S.H. dalam sambutannya memberikan semangat dan motivasi, bahwa didalam berorganisasi membutuhkan spirit dan tekad yang kuat untuk terus belajar mengembangkan Organisasi Serikat Pekerja. Selain itu dukungan dari keluarga secara penuh juga menjadi kunci utama didalam berserikat untuk meraih keberhasilan dalam memperjuangkan anggota.
Keseriusan dan keikhlasan untuk berjuang dan memikirkan nasib orang lain akan menjadi modal awal beribadah kita, sehingga jika kita serius dan ikhlas dalam berjuang, rela kehilangan waktu, tenaga dan pikiran, Insyaallah Tuhan akan memudahkan urusan kita.
Tujuan mulia perjuangan para pengurus Serikat Pekerja akan menjadi ladang pahala bagi kita semua.

Endang Wahyuningsih, Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPP FSP KEP-KSPI
Pada sesi berikutnya adalah pemaparan materi dan diskusi santai yang disampaikan oleh ibu Endang Wahyuningsih. Endang, sapaan akrabnya adalah Pengurus DPP FSP KEP-KSPI bidang pemberdayaan Perempuan. Di industriAll dia juga menjabat sebagai EXCO Komite Perempuan asia Tenggara.
Didalam memberikan pemaparan nya, Endang Wahyuningsih manyampaikan tentang pentingnya pengurus Serikat Pekerja memahami dan mampu mendeteksi dini potensi Penyakit Akibat Kerja (PAK), sehingga kemudian pengurus Serikat Pekerja dapat melakukan tindakan Preventif dan promotif sebagai bentuk perlindungan terhadap kesehatan para anggotanya.

Selain itu Endang Wahyuningsih juga menekankan kepada anggota Serikat Pekerja juga akan didorong agar berani menyampaikan apabila ada ketidak sesuaian maupun ketidak nyamanan didalam lingkungan kerja yang berpotensi menimbulkan dampak Penyakit Akibat Kerja (PAK). Dan Serikat Pekerja bersama-sama dengan manajemen membuat sebuah komitmen bersama untuk melindungi kesehatan pekerja dari dampak adanya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan mendorong terbentuknya Alarm Center di perusahaan dalam upaya pencegahan Penyakit Akibat Kerja (PAK).
“Serikat Pekerja harus bisa menjaga dan melindungi Kesehatan Pekerja dari dampak yang diduga diakibatkan oleh Penyakit Akibat Kerja (PAK)” kata Endang Wahyuningsih.
“Karena apabila Pekerja tersebut sakit,itu akan sangat mempengaruhi kinerja dan produktivitasnya, dan tentu saja akan berdampak pula pada pendapatan karena sering sakit-sakitan” pungkas Endang.
Semoga kesadaran Pekerja terhadap dampak jangka panjang yang ditimbulkan oleh Penyakit Akibat Kerja (PAL) semakin meningkat, sehingga Pekerja dapat melakukan upaya Preventif untuk menjaga kesehatannya. (afn)
Leave a Reply