Menjawab Tantangan Otomatisasi, LKS Tripartit Gresik Dorong Sinergi Pemerintah, Pengusaha, dan Pekerja

Gresik,suarapergerakan.id 20 Agustus 2025 – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gresik menggelar rapat koordinasi Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit dengan tema “Menjawab Tantangan Otomatisasi: Sinergi Tripartit dalam Transformasi Industri”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Kantor Disnaker Gresik mulai pukul 10.00 WIB, dihadiri unsur pemerintah, pengusaha, serta perwakilan pekerja.

Marsanto, S.H., selaku Ketua DPC FSP KEP Kabupaten Gresik sekaligus anggota LKS Tripartit, menyampaikan hasil rapat yang menyoroti pentingnya kolaborasi dalam menghadapi era otomatisasi dan transformasi industri.

Marsanto, S.H. Ketua Dewan Pimpinan Cabang FSP KEP Kabupaten Gresik

Gresik sebagai Kota Industri dan Tantangan Otomatisasi

Gresik dikenal sebagai salah satu pusat industri utama di Jawa Timur dengan sektor strategis seperti semen, kimia, baja, makanan dan minuman, hingga agribisnis. Perkembangan teknologi dan masuknya era Industri 4.0 mendorong perusahaan-perusahaan mulai menerapkan otomatisasi, sistem berbasis sensor, Internet of Things (IoT), hingga robotik.

Transformasi ini membawa dampak positif berupa peningkatan produktivitas, efisiensi, serta keamanan kerja. Namun, di sisi lain, muncul tantangan berupa kesenjangan keterampilan (skill gap), potensi disrupsi lapangan kerja, hingga kebutuhan regulasi dan infrastruktur digital yang lebih kuat.

Peran Tripartit dalam Menjawab Transformasi Industri

Dalam rapat koordinasi, ditegaskan bahwa keberhasilan otomatisasi di Gresik membutuhkan sinergi tripartit:

  1. Pemerintah – berperan sebagai regulator dan fasilitator melalui kebijakan ketenagakerjaan dan peningkatan kompetensi.
  2. Pengusaha – tidak hanya berinvestasi pada teknologi, tetapi juga memberi ruang bagi pekerja mengikuti pelatihan dan adaptasi keterampilan baru.
  3. Pekerja/Serikat Pekerja – aktif beradaptasi dengan perkembangan teknologi sekaligus memperjuangkan perlindungan hak-hak buruh.

Contoh Nyata Program Adaptasi Industri

Beberapa perusahaan di Gresik sudah menunjukkan langkah konkret menghadapi otomatisasi:

  • PT Smelting melalui program CSR “Industri Mengajar” yang menyasar siswa SMK.
  • PT Indospring Tbk dan PT Susanti Megah dengan program Kelas Industri di SMK Semen Gresik.
  • Pelatihan vokasi yang difasilitasi pemerintah daerah seperti Pelatihan K3, operator ship crane, loading master, hingga teknisi instrumentasi.

Langkah tersebut diharapkan dapat membekali generasi muda dan pekerja dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.

Dalam kesimpulan rapat, LKS Tripartit merekomendasikan:

  1. Pembuatan sertifikasi dan SIO (Surat Izin Operator) gratis bagi masyarakat Gresik.
  2. Sinergitas dunia pendidikan dengan dunia industri melalui kelas industri dan pelatihan vokasi.

Rapat LKS Tripartit Gresik menegaskan bahwa otomatisasi bukanlah ancaman, melainkan peluang jika dihadapi dengan sinergi pemerintah, pengusaha, dan pekerja. Dengan strategi yang tepat, transformasi industri di Kabupaten Gresik dapat meningkatkan daya saing sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang inklusif bagi masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *