Sidoarjo, Media suarapergerakan.id | Kepolisian Resor (Polresta) Sidoarjo memberikan layanan trauma healing kepada korban runtuhan bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian Polri dalam memberikan dukungan psikologis kepada korban pasca insiden yang menimpa mereka.
Tim Psikologi Kepolisian bersama personel Polwan mendatangi para korban yang sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit. Pendampingan psikologis ini diharapkan dapat membantu korban mengurangi rasa takut, cemas, maupun trauma akibat peristiwa yang menimpa mereka.
“Kami hadir untuk memberikan penguatan mental dan semangat kepada para korban agar mereka bisa segera pulih, baik secara fisik maupun psikologis,” ungkap salah satu petugas Psikologi Kepolisian Polresta Sidoarjo.
Selain memberikan trauma healing, kepolisian juga memastikan bahwa penanganan medis dan kebutuhan korban tetap menjadi prioritas utama. Upaya ini sejalan dengan komitmen Polri untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam memberikan perhatian dan pelayanan kemanusiaan.
Melalui kegiatan ini, Polresta Sidoarjo menegaskan bahwa Polri untuk Masyarakat bukan sekadar slogan, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap keselamatan dan pemulihan warga.