Sidoarjo, Media Suarapergerakan.id | JAMKESWACTH Sidoarjo kembali memberikan manfaat bagi warga Sidoarjo yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan karena terkendala administrasi dan komunikasi yang terjadi di Rumah Sakit Siti Hajar Sidoarjo. Jumat, ( 08/08/2025)
Adapun Kronologi awalnya adalah Pasien atas nama Ahmad Taufik
Usia 38 tahun
Asal Desa Buncitan Sedati Sidoarjo Kurang lebih 2 bulan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Akhmad Taufik memang berasal dari keluarga yang kurang mampu dengan perekonomian keluarga yang kurang baik, tp alhamdulillah ibuknya ( janda) bersama kedua keluarga nya masih semangat mendampingi dan memberikan support kepada Taufik untuk berobat di RS Siti Hajar Sidoarjo.
Pada hari Kamis tanggal 7 Agustus 2025 Taufik menjalani kontrol rawat jalan di 2 poli RS Siti Hajar ( poli paru dan syaraf).
Ditengah proses pelayanan kesehatan itu, ybs mendapatkan 2 resep obat
yang satu obat diserahkan ke pihak farmasi RS Siti Hajar,
satu resep lagi disuruh beli sendiri ( sonde) selang untuk bantuan asupan makan lewat hidung.

Secara aturan BPJS kesehatan, ketika dokter menyarankan, berarti sudah sesuai indikasi medis. Akan tetapi, yang menjadi permasalahan adalah, kenapa pasien harus diarahkan beli sendiri. Terlebih lagi pihak keluarga tidak mampu beli, sehingga resep tersebut dibawa pulang.
Pada malamnya, di hari yang sama sekitar pukul 18.00 WIB , Pasien melalui tetangganya, terhubung dengan relawan JAMKESWACTH Sidoarjo, yang membantu koordinasi dengan pihak RS Siti Hajar Sidoarjo, terkait persoalan resep ini.
Akhirnya setelah dilakukan koordinasi dengan kepala farmasi, kepala rawat jalan RS Siti Hajar, beserta PIPP, dan asisten dokter yang meresepkan,
sehingga diketahui, RS Siti Hajar telah melakukan sedikit kesalahan, sehingga alat kesehatan yang harusnya tercover BPJS kesehatan, harus dibeli sendiri oleh pasien
dan secara tidak langsung sudah menghilangkan hak peserta BPJS kesehatan. Terlebih lagi pasien ini kondisinya kurang mampu, karena ambulans untuk kontrol saja dibantu kurir ambulans dari Sedekah Rombongan (SR ) secara GRATIS.
Dan sebelumnya pasien ini juga mengalami kendala pendaftaran, karena saat login di mobile JKN tidak bisa verifikasi wajah.
Sri Handayani yang merupakan Relawan JAMKESWACTH mengatakan “Berkat komunikasi dan hasil koordinasi JAMKESWACTH Sidoarjo dengan pihak RS Siti Hajar dan juga para pihak terkait, akhirnya Taufik bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik sesuai haknya menjadi peserta BPJS kesehatan.”
Harapan saya sebagai relawan JAMKESWACTH, kedepan dari pihak BPJS kesehatan bisa menfasilitasi, memudahkan pendaftaran online bagi pasien seperti Taufik, karena
tidak semua masyarakat paham penggunaan teknologi dan digitalisasi. Pungkas Sri Handayani.