Sidoarjo, 30 Agustus 2025 . Media suarapergerakan.id | Garuda Pancasila, simbol kebanggaan bangsa, kini seakan menundukkan kepala. Sayap yang biasanya mengepak gagah seolah berat menahan beban, karena negeri yang ia lindungi tengah porak-poranda.
Gelombang aksi rakyat sudah menyebar di hampir seluruh Indonesia. Dari ibu kota hingga pelosok daerah, massa turun ke jalan dengan kobaran api perjuangan. Spanduk, poster, dan yel-yel rakyat bergema, melambangkan kekecewaan mendalam terhadap kondisi demokrasi yang kian merosot.
Garuda yang dulu menjadi perlambang kekuatan dan persatuan kini terlihat murung. Ia kecewa karena nilai-nilai luhur bangsa mulai terkikis oleh sikap arogan kekuasaan. Demokrasi yang seharusnya menjadi ruang kebebasan, justru berubah menjadi medan yang penuh tekanan dan ketidakadilan.
Aksi serentak di 38 provinsi memperlihatkan bahwa rakyat masih berpegang pada harapan. Di balik kobaran api dan teriakan tuntutan, ada semangat untuk membangkitkan kembali martabat bangsa. Garuda, meski kecewa, tetap menjadi saksi atas keteguhan rakyat yang tidak pernah menyerah.
Kekecewaan Garuda adalah simbol bahwa bangsa ini tengah diuji. Namun di balik itu, ada harapan besar agar negeri ini bisa kembali bangkit, menegakkan demokrasi yang sehat, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.