Panjang Apin Sirait: Aksi Damai Buruh Adalah Wujud Demokrasi Sesungguhnya

Surabaya, Media Suarapergerakan.id | Aksi damai yang digelar kaum Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Timur , Surabaya, mendapatkan tanggapan positif dari tokoh perburuhan Jawa Timur, Panjang Apin Sirait. Tokoh gerakan Buruh di Jawa Timur yang akrabnya disapa Apin, adalah Pengurus FSP KEP-KSPI dan juga Ketua PERDA KSPI Jawa Timur.

Dalam wawancara dengan media Suara Pergerakan yang dilakukan pada saat aksi Buruh KSPI berlangsung, ia menegaskan bahwa demonstrasi yang digelar ribuan Buruh ini merupakan bentuk nyata dari kebebasan berekspresi yang dijamin oleh konstitusi dan cerminan Demokrasi sesungguhnya.

Menurut Apin, aksi unjuk rasa damai yang dilakukan dengan tertib, terorganisir, serta mengedepankan etika demokrasi, adalah bukti bahwa Buruh semakin dewasa dalam menyampaikan aspirasi. “Kawan-kawan Buruh hari ini menunjukkan sikap yang elegan. Mereka tidak hanya menuntut hak-hak normatif, tapi juga memperlihatkan bahwa perjuangan bisa dilakukan tanpa harus menimbulkan kericuhan dan anarkis,” ungkapnya.

Ia juga menilai tuntutan yang disuarakan Buruh mulai dari penolakan kebijakan yang merugikan, perbaikan sistem pengupahan, hingga perlindungan sosial bagi pekerja, merupakan isu fundamental yang tidak bisa diabaikan. “Buruh hari ini bukan hanya bicara tentang upah, tetapi juga bicara tentang masa depan rakyat pekerja dan keberpihakan Negara terhadap kesejahteraan Rakyat. Inilah esensi dari gerakan sosial,” tambah Apin.

Lebih lanjut, Apin berharap pemerintah Jawa Timur, khususnya Gubernur, dapat membuka ruang dialog yang setara dengan perwakilan Buruh. Menurutnya, tanpa dialog yang jujur dan terbuka, berbagai persoalan perburuhan hanya akan menjadi bom waktu. “Aksi damai ini harus dijadikan momentum. Pemerintah tidak boleh menutup mata, justru harus menjadikannya pintu masuk untuk menyelesaikan masalah secara bermartabat,” tegasnya.

Sebagai penutup, Bung Apin menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta aksi yang tetap menjaga suasana kondusif di Surabaya. Ia menekankan bahwa kekuatan buruh bukan hanya pada jumlah massa, tetapi juga pada keteguhan sikap dan moralitas perjuangan, jadi jangan menciderai Marwah perjuangan Buruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *