Pacet, Media suarapergerakan.id | Sekolah Paralegal Perburuhan yang mengusung tema “Pembangunan Kader Advokasi yang Terampil” kembali menggelar pelatihan pertemuan ke-4 pada Sabtu, 2 Agustus 2025 bertempat di Taman Kartini, Pacet. Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta yang terdiri dari 15 perempuan dan 4 laki-laki dari berbagai perwakilan PUK (Pimpinan Unit Kerja). Pelatihan ini diselenggarakan oleh WADAS dan menghadirkan Wisnu sebagai pemateri utama.
Pada sesi kali ini, peserta belajar lebih mendalam tentang konflik, termasuk pengertian konflik, dampak positif dan negatifnya, struktur konflik, serta pentingnya persepsi dalam proses negosiasi. Materi tersebut bertujuan untuk membekali para kader paralegal agar mampu menganalisis persoalan di tempat kerja secara kritis dan objektif.
Fenomena meningkatnya perselisihan hubungan industrial dan ketimpangan perlindungan buruh menjadi dasar pentingnya pelatihan ini. Data dari LBH Surabaya menunjukkan bahwa selama semester pertama 2025, terjadi lonjakan pengaduan buruh terkait pemutusan hubungan kerja sepihak dan upah yang tidak dibayar tepat waktu. Dalam konteks tersebut, penguatan kader paralegal sangat dibutuhkan untuk menjadi jembatan antara buruh dan penyelesaian sengketa.
Wisnu menekankan bahwa kemampuan memahami struktur konflik dan strategi negosiasi yang efektif dapat mendorong penyelesaian perselisihan secara damai dan adil. “Konflik itu pasti ada, tapi bisa dikelola untuk mendorong perubahan,” ujar Wisnu dalam sesi diskusi interaktif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Sekolah Paralegal Perburuhan tahun 2025 yang menargetkan lahirnya kader-kader advokasi buruh yang mandiri, kritis, dan berperspektif keadilan sosial.
SekolahParalegal2025 #PelatihanBuruh #WADAS #KonflikBuruh #Negosiasi #ParalegalPerburuhan #AdvokasiBuruh #TamanKartiniPacet #LBH #PUK #KeadilanSosial