Surabaya, Media Suarapergerakan.id | Ribuan Buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan, Surabaya, Kamis (28/8). Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan dan kemarahan Buruh terhadap praktik pemerintahan yang dinilai semakin jauh dari prinsip keadilan sosial bagi rakyat.

Sekretaris FSP KEP-KSPI, Sony Aris Mardiyanto, dalam penyampaian kepada pemerintah Daerah Jawa Timur yang menemui perwakilan masa aksi Buruh menegaskan, bahwa Buruh tidak hanya menuntut kesejahteraan pekerja, tetapi juga menyoroti berbagai persoalan fundamental bangsa. Salah satunya adalah maraknya praktik pungutan liar (pungli) dan premanisme yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yang membebani masyarakat dan Badan Usaha, termasuk pekerja dan pengusaha kecil.
“Pemerintah seharusnya menjadi pelindung rakyat, bukan justru menjadi ‘preman berseragam’ yang seenaknya melakukan pungutan tanpa dasar hukum. Buruh menolak segala bentuk pungli yang menyengsarakan rakyat,” tegas Sony di hadapan massa aksi.
Selain itu, Sony juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai kurang kreatif karena hanya menitikberatkan APBN kepada Pajak. Ia juga menuntut agar pemerintah daerah maupun pusat agar pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara maksimal dan efektif demi kepentingan rakyat. Menurut Sony, banyak potensi SDA di Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya yang justru lebih banyak dinikmati segelintir elit politik dan pemodal besar, sementara rakyat hanya menerima dampak lingkungan dan kemiskinan.

Tak hanya itu, Buruh juga menyoroti praktik korupsi pejabat pemerintah yang semakin ugal-ugalan. KSPI menilai korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menggerogoti hak-hak dasar buruh dan rakyat kecil, termasuk dalam bidang pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan.
“Korupsi adalah musuh rakyat. Selama korupsi masih merajalela, selama pejabat masih ugal-ugalan menggerogoti uang rakyat, maka buruh akan terus turun ke jalan,” lanjut Sony.
Dalam aksinya, massa Buruh juga membawa berbagai spanduk dan poster yang berisi kecaman terhadap praktik pemerintahan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat. Mereka menyerukan agar pemerintah segera melakukan langkah nyata dalam memberantas pungli, menghentikan praktik premanisme birokrasi, mengelola SDA dengan adil, serta menindak tegas koruptor tanpa pandang bulu.
Aksi berjalan dengan tertib dan mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian. KSPI Jawa Timur menegaskan akan terus mengawal isu-isu kerakyatan, bukan hanya isu perburuhan, sebagai bentuk komitmen buruh dalam memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.