Gresik,suarapergerakan.id 11 Oktober 2025 — Di bawah terik matahari yang membakar, ratusan buruh PT New Era Ruberindo di Jalan Mayjen Sungkono, Gresik, menggelar aksi unjuk rasa menuntut dihentikannya tindakan premanisme di area perusahaan. Mereka menutup jalan utama sejak pukul 07.00 WIB hingga siang hari, menolak keras upaya pengeluaran aset perusahaan yang selama enam tahun terakhir dijaga dengan penuh tanggung jawab oleh para buruh.
Aksi ini didominasi oleh buruh perempuan yang dengan tegas bertahan di tengah pengamanan aparat. Meski upaya mediasi sempat dilakukan oleh Kapolsek Kebomas, namun situasi tetap memanas karena pihak buruh bersikukuh tidak akan membuka akses jalan sebelum ada jaminan bahwa tidak ada aset perusahaan yang keluar tanpa kejelasan.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Kapolsek Kebomas datang langsung ke lokasi untuk berdialog dengan Ketua PUK SP KEP PT New Era Ruberindo, Agus, namun pembicaraan belum menemukan titik temu. Pihak buruh tetap menolak untuk membuka jalan karena masih dihalangi ketika ingin masuk ke area perusahaan untuk memastikan keamanan aset.

Ketegangan baru mulai mereda sekitar pukul 12.45 WIB setelah Kuasa Hukum buruh, Kris, bersama perwakilan buruh Bung Panjang Apin Sirait, melakukan koordinasi dengan Kapolsek dan Ketua PUK. Hasil pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan penting: pihak kepolisian menjamin tidak ada aset perusahaan yang akan keluar, serta akan melakukan patroli rutin untuk menjaga situasi tetap kondusif di lokasi pabrik.
Setelah hampir enam jam menutup jalan, tepat pukul 13.30 WIB para buruh akhirnya membuka kembali akses lalu lintas di Jalan Mayjen Sungkono. Mereka menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk perlawanan, melainkan tuntutan atas keadilan dan keamanan tempat mereka bekerja.
“Kami hanya ingin memastikan bahwa aset perusahaan yang kami jaga selama bertahun-tahun tidak diambil paksa oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami ingin keadilan ditegakkan,” tegas Agus, Ketua PUK SP KEP PT New Era Ruberindo.
Situasi di lokasi berangsur kondusif setelah adanya jaminan dari kepolisian. Namun para buruh menyatakan akan terus memantau perkembangan di lapangan dan siap melakukan aksi lanjutan jika ada pelanggaran atas kesepakatan tersebut.