Sidoarjo, Media Suarapergerakan.id | Stres finansial kini menjadi salah satu masalah yang paling sering dialami masyarakat Indonesia di tengah kenaikan biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi. Banyak individu merasa terbebani oleh utang, pengeluaran tak terduga, dan gaya hidup yang tidak sebanding dengan pendapatan. Namun, para ahli keuangan menegaskan bahwa stres finansial bisa dikelola dengan strategi yang tepat.
Salah satu langkah awal yang paling penting adalah membuat anggaran (budgeting). Dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran, seseorang dapat membedakan mana kebutuhan yang harus dipenuhi dan mana keinginan yang dapat ditunda. “Transparansi terhadap kondisi keuangan pribadi adalah fondasi utama untuk mengurangi tekanan finansial,” ujar seorang konsultan keuangan.
Langkah berikutnya adalah menyiapkan dana darurat, yaitu tabungan khusus yang digunakan untuk menghadapi kebutuhan tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau kerusakan barang penting. Idealnya, dana darurat setara dengan 3–6 kali pengeluaran bulanan.
Selain itu, mengelola utang juga menjadi hal penting. Disarankan untuk melunasi utang berbunga tinggi terlebih dahulu dan menghindari pengambilan utang baru kecuali sangat dibutuhkan. Negosiasi dengan pihak pemberi pinjaman juga bisa menjadi solusi jika kesulitan membayar.
Untuk mencegah stres keuangan berulang, masyarakat perlu meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku, mengikuti kursus, bergabung dengan komunitas edukasi keuangan, atau berkonsultasi dengan ahli keuangan.
Tak kalah penting, menyesuaikan gaya hidup agar lebih sederhana dapat membantu menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Konsumsi yang berlebihan seringkali menjadi penyebab utama munculnya tekanan finansial.
Dan yang terakhir, jangan ragu mencari dukungan sosial dan psikologis. Berbagi beban dengan keluarga, teman, atau bahkan profesional dapat membantu seseorang mengelola stres dengan lebih baik.
Dengan menerapkan enam strategi tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih tangguh menghadapi tekanan finansial sekaligus menjaga kesehatan mental di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.