Stress Financial, Persoalan Utama Yang Jadi Momok Bagi Buruh

Sidoarjo, Media Suarapergerakan.id | Pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (SP KEP) PT Young Tree Industries melakukan diskusi internal di kantor DPC FSP KEP Kabupaten Sidoarjo, membahas fenomena stres finansial yang menjadi trend dan mulai dirasakan sebagian pekerja di lingkungan perusahaan.Jum’at, (17/10).

Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus PUK dan perwakilan ini sebagai langkah dalam mengumpulkan dan menganalisis data terkait kondisi ekonomi dan beban keuangan rumah tangga Pekerja dan Buruh yang kerap dialami dan berpotensi menjadi pemicu stress finansial.

Dalam diskusi tersebut, para pengurus menganalisis berbagai trend yang muncul di kalangan Buruh, seperti meningkatnya ketergantungan terhadap pinjaman online (pinjol), penggunaan fasilitas paylater, serta menurunnya daya beli akibat kenaikan harga kebutuhan pokok. Faktor-faktor tersebut dinilai berpotensi memicu stres finansial, yang tidak hanya berdampak pada kesejahteraan individu tetapi juga produktivitas kerja.

Ketua PUK SP KEP PT Young Tree Industries, Supangat, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memahami secara mendalam situasi keuangan pekerja, sehingga serikat dapat merumuskan langkah-langkah preventif maupun solusi kolektif.

“Kami ingin memastikan bahwa pekerja tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga tangguh secara mental dan finansial. Stres finansial ini harus direspons bersama agar tidak mengganggu kinerja maupun keharmonisan di lingkungan kerja,” ujarnya.

Selain menganalisis trend, peserta juga membahas pentingnya literasi keuangan di kalangan Buruh, termasuk kebiasaan menabung, pengelolaan anggaran rumah tangga, serta upaya untuk menghindari utang konsumtif.

Supangat juga menyebutkan bahwa langkah pengurus PUK SP KEP PT Young Tree Industries menjadi langkah positif dalam memperkuat kesadaran finansial di tingkat basis.

“Langkah ini sejalan dengan semangat FSP KEP untuk menciptakan pekerja yang sejahtera, mandiri, dan berdaya secara ekonomi,” terang Supangat.

Diskusi diakhiri dengan rencana tindak lanjut berupa program edukasi keuangan bagi anggota serta penyusunan survei internal untuk memetakan tingkat stres finansial pekerja.

Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Minyak, Gas Bumi dan Umum (FSP KEP) merupakan bagian dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang berkomitmen dan konsisten memperjuangkan hak-hak Pekerja, Kesejahteraan, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di berbagai sektor industri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *